Srawung Sedulur Soditan “Wayang Gagrak Pesisiran Lasem”
Add captionPementasan Wayang Gagrak Pesisiran Lasem oleh Ki Kartono (dok: Galih Pandu Adi) Oleh: Galih Pandu Adi Dasun.desa.id- Siapa yang menduga, dalam dunia pewayangan, daerah pesisir pantai utara Lasem, sebenarnya memiliki corak / pakem / gagrak sendiri. Ciri utam anya adalah percampuran mainan wayang golek dan wayang kulit dalam pertunjukannya, juga pada permainan gending gamelan yang hanya bernada slendro khas Lasem. Nada yang mengesankan suasana sedih, sunyi, muram namun tenang, sunyi dan mengandung harapan. Gending dan tembang-tembang khas Lasem konon katanya diadopsi untuk semua pagelaran wayang kulit pada adegan perang. Namun sayangnya telah berpuluh-puluh tahun (hampir 30 an tahun kurang lebih) pertunjukan Wayang khas pesisir Lasem ini seolah musnah dari belantika pewayangan karena semakin populernya pertunjukan wayang kulit dengan gagrak mataram / solo, dan dalang pada masa itu, mau tidak mau mesti merubah pakem pagelaran wayangnya agar tetap laku, termasuk dalang t